Tartib Dan Tata Cara Membaca Ratib Al-Haddad
Tuesday, March 24, 2009, 8:04
Isian ini ada pada kategori Dakwah
Membaca Ratib al-Haddad dengan tata cara yang telah dicontohkan oleh sang penyusun tentunya menjadi lebih sempurna. Sebagaimana telah kami sebutkan dalam bab Ratib al-Haddad bahwa ratib ini dibaca setiap harinya setelah menunaikan shalat isya`, kecuali di bulan Ramadhan ratib ini dibaca sebelum shalat isya` guna mengisi kesempitan waktu menunaikan shalat tarawih.
Mengenai pembacaannya secara berjamaah atau sendiri, tentunya secara berjamaah lebih utama daripada sendiri. Sebagaimana sabda Nabi saw, “Aku lebih mencintai berdzikir kepada Allah swt bersama sekelompok kaum setelah shalat shubuh hingga terbitnya matahari daripada dunia seisinya.”
Dalam hadits lain Beliau saw bersabda, “Aku lebih mencintai duduk bersama sekelompok kaum berdzikir kepada Allah swt setelah shalat ashar hingga terbenamnya matahari daripada memerdekakan empat orang budak.”
Diriwayatkan oleh al-Bayhaqi dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah saw bersabda, “Jika kalian melewati taman-taman surga, maka nikmatilah.” Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, apa itu taman-taman surga?” Rasulullah menjawab, “Halaqu dzikir (sekelompok orang yang duduk melingkar).”
Kemudian, mengenai keutamaan berdzikir secara sirr (suara pelan) atau jahr (suara keras) adalah sebagai berikut : Berdzikir dengan sirr tentunya lebih utama bagi mereka yang khawatir terkena riya`, atau takut mengganggu orang yang sedang shalat, dan lain sebagainya. Jika keadaan di atas dapat dihindari, maka berdzikir dengan jahr tentunya lebih utama, karena di dalamnya terkandung amal yang lebih luas, bermanfaat bagi orang lain, serta dapat menggoreskan kesan yang lebih kuat pada hati orang yang berdzikir dan orang-orang yang mendengarkannya.
Akan tetapi bagi hati yang lemah, yang belum dapat berdzikir dengan hudhur (dengan penuh konsentrasi), yang belum dapat menghayati dzikirnya, maka dzikir sebaiknya diamalkan dengan sirr sebagaimana diriwayatkan dalam hadits Nabi saw, “Sebaik-baik dzikir adalah (yang diamalkan) dengan suara pelan.”
Maka jelaslah bahwa masing-masing memiliki kelebihan tersendiri tergantung pada keadaan pribadi orang yang berdzikir. Mereka yang hendak berdzikir seyogyanya memilih mana diantara keduanya yang lebih mendatangkan maslahat, lebih sesuai kebutuhan, dan lebih cocok dengan keadaan.
Kemudian, tartib dan tata cara membaca ratib ini adalah sebagai berikut : Para jamaah berkumpul membentuk shaff dan menghadap kiblat. Dan bagi yang memimpin ratib duduk menghadap para jamaah seperti yang dilakukan imam dalam shalat seusai salam. Pemimpin ratib kemudian membukanya dengan pembacaan surat al-Fatihah, ayat kursi, dan (“..aamanar rasul.. hingga akhir) secara jahr, dan para jamaah membacanya secara sirr. Kemudian membaca dzikir-dzikir yang ada dalam ratib mulai dari dzikir yang pertama hingga dzikir yang terakhir dengan suara keras secara bersama-sama atau bergantian.
Kemudian membaca dua kalimat tahlil “Laa ilaaha illallah, laa ilaaha illallah” dengan satu nafas. Paling sedikitnya dibaca sebanyak dua puluh lima kali. Dengan demikian, genaplah kalimat tahlil tersebut dibaca lima puluh kali. Hendaknya pembaca ratib tidak membacanya kurang dari dua puluh lima kali, dan tidak ada batasnya jika ingin menambahnya lebih dari dua puluh lima kali, walau dibaca sebanyak ribuan.
Kemudian kalimat tahlil ditutup dengan “Laa ilaaha illallah Muhammad Rasulullahi shallallahu alaihi wasallam… hingga akhir”, dan pemimpin ratib melanjutkannya dengan membaca surat al-Ikhlas sebanyak tiga kali, al-Falaq satu kali, dan an-Nas satu kali, dengan jahr dan para jamaah dengan sirr.
Kemudian membaca fawatih (fatihah-fatihah) yang ada pada ratib tidak kurang dari empat fatihah, dan boleh menambahnya lebih dari empat fatihah.
Kemudian mengangkat kedua tangannya dan berdoa secara sirr. Jika ada salah seorang saadah yang hadir di majelis ratib tersebut, maka seyogyanya pemimpin ratib memintanya untuk membacakan doa.
Jika tidak, maka pemimpin ratib yang memimpin doa, mendoakan dirinya dan para jamaah, kedua orang tuanya dan orang tua para jamaah, serta seluruh umat Islam. Kemudian membaca doa berikut :
Kemudian membaca dzikir terakhir secara bersama-sama dengan suara yang lebih keras dari sebelumnya. Kemudian pemimpin ratib menutupnya dengan ucapan, “Semoga Allah menerima amal kita, dan menjadikannya semata-mata karena-Nya.”
Bismillah…
Assalamu’alaykum wa rahmatullah wa barakatuh..
Kaifa halluk ustadz? salam kenal..
Afwan, bisakah ustadz bawakan dalil yang menunjukan tata cara membaca ratib seperti diatas? diambil dari riwayat siapa tartib ratib diatas, apakah Rasulullah Shallallahu ‘Alihi Wasalam, Sahabat Radhiyallahu ‘anhum, Tabi’in, Tabi’ut Tabi’in, ataukah 4 Imam besar …?
Kalau berkenan disebutkan nama kitabnya dan dimana ana bisa mendapatkan kitab tersebut ..?
Syukron atas penjelasannya ustadz
Jazakallahu khair,
Semoga Allah menjaga antum..
Boleh dapatkan buku syarah ratib di kedai buku sekitar masjid india, KL
Saya ingin merespon sdr yg bertnya mengenai mm bc ratib. ratib tdk d ajrkn oleh nabi, namun prlu d ktahui, bhw bc an2x yg ada dlm ratib tsb mngmbil, memetik dr alqur’an. memang ratib adalah bid’ah, sebgimn solat tarawih, namun bid’ah hasanah. marilah kita tanyai logika kita, mungkinkah Allah SWT menyiksa hambanya yg mu’min lantaran berdzikir mngingatNYA ?
krn ratib adalah kumpulan2x dzikir & do’a2x serta solawat yg d petik dr alqur’an, lalu d susun dlm satu susunan yg d nm kn ratib.
semoga allah membalas amal hambaNya yang ikhlas. saya baru kenal sama bacaan ratib tapi saya sudah dapat bacaan dari salah satu habib di lingkungan saya. semoga saya dapat mengamalkannya.
Assalamualaikum
Alhamdulillah kalau semuanya mengamalkannya dengan baik… Semoga Allah akan membalasnya dan kita semua mendapat Syafa’at dari Rasulullah Shallallahu ‘Alihi Wasalam. Ana sebagai salah satu keturunan beliau sangat sengan…Syukran.
Wassalamualaikum.
Assalamualaikum wr.wb
Semoga Alloh selasu melimpahkan rahmatnya pada kita semua,amin.
saya mau tanya sama habib,gimana caranya kita bisa lebih khusu baca ratibnya???dengan suara sirr saya pernah coba tapi tetap masih suka memikirkan hal2 yang lain padahal itu lgi bac ratib,minta solusinya dari habib.
Assalamualaikum wr.wb
Semoga Alloh selasu melimpahkan rahmatnya pada kita semua,amin. bolehkah..mengamalkan ratib, padahal udah mengikuti torikot tertentu, minta pejelasan solosinya…….Wassalamualaikum.
Assalamu”alaikum jamiah turratib !ANE numpang Respon.RAATIB ADALAH SUATU susunan kalimah toyyibah yang di rangkai oleh zuriyat rasul yang mulia yakni al.habib abdullah al.haddad.jadi bagi kita sudah. menjadi sunnah mu;akat untuk mengikuti hal2x yang di anjurkan beliau dan wajib bagi kita yang mencintai rasul,dan juga sunnah bagi kita yang ingin atau sekedar ingin tau apa itu ratib.kalo kita ingin mencari dalil kiranya sudah cukup dengan akli arty kita sudah tau yang ada dalam ratib itu adalah alquran juga hadis juga doa juga apa lagi.kecuali di dalamnya suatu yang tidak baik barulah kita menolak !!dan mengkritik bagi kita yang ingin melemahkan pecinta rasul dan zuriyat.
Semalam hari selasa tanggal 13 juli 2011,saya mendapat undangan pengajian ratib,Alhamdulillah saat itu hati saya tergerak untuk mendatangi pengajian tersebut dan dalam hati saya merasakan bahwa saya sangat membutuhkan hal ini untuk lebih mendekatkan diri pada Allah SWT dan untuk lebih mencintai Rosullulloh Muhammad SAW.Terima kasih saya ucapkan kepada Bp.Budi yang telah mengundang saya di pengajian dan terima kasih kepada majelis pengajian ratib banyumanik tembalang semarang yang telah menerima saya untuk bergabung.
assalamualaikum wr wb.sudah lama sekali saya berkeinginan mencari mu’ziz rotibul haddad agar supaya lebih mantab didalam membacanya dan mengistiqomahkannya,selama ini saya baca karena insyaalloh keyaqinan saya ini wirid yang boleh diamalkan oleh seluruh orang2 Islam
tolong kepada siapa saja yang mengetahui mu’ziz ratibul haddad yang silsilahnya sampai kepada kanjeng nabi Muhammad SWA. mohon untuk memberitahukan saya nama dan alamat Mu’ziz tersebut lewat facebook atau Imail saya.jazakumulloh ahsanal jaza jazakumulloh khoiran katsiron.amien
ratib al-haddad oleh Quthub al-Irsyad wa Ghauth al-‘Ibad wa al-Bilad ,al-‘Alim al-‘allamah Al-Imam Abdullah bin Alawi al-Haddad..sy mendapat ijazah dan sanad dari al-faqir ustaz Muhadir bin haji Joll drpd al-Alim al-Allamah al-Faqih Syaikh Muhammad Nuruddin Marbu al-Banjari al-Makki drpd Al-Alim Al-Allamah Musnid ad-Dunya Syaikh Yaasin al-Fadani shgga lah kpda Shohib ar-Ratib.. Sangat berkat dan berokah ratib ini.. Allahu ‘alam..
Assalamualaikum wr.wb,
Trima kasih ttg penjelasan ttg ratib ini. Dalam buku2x bacaan ttg doa sering disebut sbg Ratibbul Hadaad. Apakah artinya sama, Bapak?
Saya tinggal di Australia dan masih harus belajar banyak ttg agama Islam karena Bapak saya Katolik. Jadi beliau tidak bisa mengajari saya agama Islam selama beliau masih hidup. Alhamdulillah sebelum beliau meninggal bapak saya masuk Islam. Doa penting di Australia sini karena kaum kufur makin diidolakan. Juga banyak dari mereka yg jadi hostile ke org muslim.
Wass. wr.wb
Lis
Untuk Lis memang Ratibul Hadaad itulah yg dimaksud.
Assalaamu’alaikum,
informasi bagi yang ingin mendownload ratib al haddad (scan dari bonus majalah al-kisah) klik link berikut ini:
http://www.4shared.com/office/atuy-AvA/ratib_al-haddad__bonus_majalah.html
ratibalhaddad.wordpress.com
Assalamu’alaikum, sekedar bertanya, bolehkah mengamalkan ratib ini dengan ratib/ yang lain atau wirid lain..? mungkinkah saudara admin mengijazahkan ratib ini kepada saya?