بسم الله الرحمن الرحيم
اللهم صل على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه أجمعين.

Dalam sebuah hadith Rasulullah SAW bersabda:

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

Maksudnya: “Apabila mati seorang insan, maka terputuslah amalannya kecuali 3 perkara: Sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat, dan anak soleh yang mendoakannya”. (Hadith riwayat An-Nasaie )

⏩Amalan sedekah jariah yang disebutkan dalam hadith ini adalah satu amalan yang terus mengalir pahalanya walaupun kita sudah meninggal dunia. Selama harta yang kita sedekahkan masih dimanfaatkan oleh kaum muslimin, selama itulah kita akan tetap menerima ganjaran pahala.

Jika wujud namanya pahala jariah, maka di sana juga terdapat dosa jariah. Dosa jariah ini amat menakutkan. Sebab kesannya akan tetap ditimpakan kepada pelakunya, sekalipun dia tidak lagi mengerjakan perbuatan dosa itu.

⏩Orang-orang yang memulakan fitnah dalam masyarakat, ibu bapa yang membiarkan anak-anak yang sudah dewasa mendedahkan aurat, golongan muda yang melakukan aksi-aksi tidak senonoh di media sosial, kelak apabila meninggal dunia tanpa sempat bertaubat, maka dia akan menanggung dosa jariah. Di alam barzakh sewaktu orang sangat memerlukan pahala, dia pula mendapat kiriman dosa-dosa. Alangkah ruginya.

Satu perkara penting yang perlu kita fahami, Allah SWT tidak hanya mencatat amalan yang kita lakukan, tetapi kesan dan pengaruh daripada amalan itu juga akan dinilai. Allah SWT berfirman dalam Surah Yaasin ayat 12:

إِنَّا نَحْنُ نُحْيِي الْمَوْتَىٰ وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا وَآثَارَهُمْ ۚ وَكُلَّ شَيْءٍ أَحْصَيْنَاهُ فِي إِمَامٍ مُّبِينٍ ﴿١٢﴾

Maksudnya: “Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang yang mati, dan Kami tuliskan segala yang mereka telah kerjakan dan kesan-kesan perkataan dan perbuatan yang mereka tinggalkan. Dan Kami kumpulkan segala sesuatu dalam kitab induk yang nyata (Luz Mahfuz)”.

⏩Betapa bahayanya dosa jariah ini, hingga Rasulullah SAW mengingatkan umatnya agar berhati-hati, jangan sampai terjebak melakukannya.Antara dosa jariah yang telah diperingatkan Rasulullah SAW adalah menayangkan maksiat kepada orang ramai:

1 . Mempelopori perbuatan maksiat. Mempelopori dalam erti, seseorang melakukan perbuatan maksiat di hadapan orang lain, sengaja menunjuk-nunjuk secara langsung atau di media sosial, sehingga banyak orang yang mengikutinya. Daripada Saiyidina Jarir bin Abdullah RA, Rasulullah SAW bersabda:

وَمَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً سَيِّئَةً كَانَ عَلَيْهِ وِزْرُهَا وَوِزْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ بَعْدِهِ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَيْءٌ

Maksudnya: “Sesiapa yang menunjukkan satu kebiasaan yang buruk dalam Islam, maka dia mendapatkan dosa keburukan itu, dan dosa setiap orang yang melakukan keburukan itu sesudahnya, tanpa dikurangi sedikit pun dosa mereka”. (Hadits riwayat Imam Muslim)

  1. Mengajak melakukan kesesatan dan maksiat, walaupun dia sendiri tidak melakukannya. Di dalam Al-Quran, Allah SWT menceritakan keadaan orang kafir di akhirat kelak, bahawa mereka akan menanggung dosa kekufurannya, ditambah dosa setiap orang yang mereka sesatkan:

لِيَحْمِلُوا أَوْزَارَهُمْ كَامِلَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۙ وَمِنْ أَوْزَارِ الَّذِينَ يُضِلُّونَهُم بِغَيْرِ عِلْمٍ ۗ أَلَا سَاءَ مَا يَزِرُونَ ﴿٢٥﴾

Maksudnya: “Mereka akan memikul dosa-dosanya dengan penuh pada hari kiamat, dan juga memikul dosa-dosa orang-orang yang mereka sesatkan yang tidak mengetahui sedikitpun (bahawa mereka disesatkan); sesungguhnya amatlah buruknya dosa-dosa yang mereka lakukan itu”. (Surah An-Nahl ayat 25)

Marilah kita sama-sama menjauhi dosa jariah. Salah satu caranya dengan segera bertaubat atas dosa dan maksiat, mendekatkan diri kepada Allah SWT berusaha mendalami ilmu agama, menjaga adab dan maruah diri di media sosial, bersahabat dengan orang-orang soleh, dan sebagainya. Jadilah seorang muslim yang teguh imannya, hebat ilmu dan jati dirinya, dan tinggi pula budi pekertinya.

Wallahu A’lam.

HindariDosaJariah

BKKIMMKeluargaKita

BersamaBersatu

Al-Faqir ila Rabbihi
Shahrul Ikmal Bin Rahim
Wisma Melaka Mesir,Kaherah.

Ceramah Pilihan: https://youtu.be/IsH9Ka5HccU