IMAM HANAFI, IMAM SYAFI’I & IMAM HAMBALI MENOLAK FAHAM WAHABI MUJASSIMAH YG MENETAPKAN ARAH & TEMPAT BAGI ALLAH
Kitab At-Tajsim Wal Mujassimah
Wahabi sering kali menjual Nama Imam Mazhab demi melariskan ajarannya dikalangan masyarakat Awam. Hal ini mereka lakukan krn para wahabi memahami Ayat dan Hadis hanya secara tekstualis saja.
Padahal Sebenarnya fatwa para Aimmah mazhab sangat bertentangan dg faham wahabi mujassimah.
Syubhat-syubhat wahabi sudah di jawab oleh imam mazhab jauh sebelum mereka lahir.
✒️✒️Berikut ini 3 fatwa MUJTAHID MUTHLAQ (IMAM MAZHAB) yg berfatwa jika Allah tidak bertempat dan tidak berarah.
1. Fatwa IMAM HANAFI
Seluruh sifat Allah berbeda dg sifat makhluq, dg makna Allah tidak berjisim, berbentuk dan tidak beranggota Allah juga tidak ada batasan (arah).
Beliau juga menjelaskan, dekat dan jauhnya Allah bukan dari jarak dan dekatnya satu tempat, akan tetapi dekat berarti kemuliaan dan jauh berarti kehinaan.
Maka org yg taat dekat dengan Allah dg makna mulia disisi Allah dan orang yg maksiat jaih dg Allah dg makna hina disisi Allah.
Dalam hal ini Imam Aba Hanifah menolak kaum wahabi mujassimah (jahwiyah) yang menetapkan Arah di atas kpd Allah.
2. IMAM SYAFII
Beliau mengatakan, ketahuilah… Sang Khaliq itu Esa tidak ada yg musyarikat baginya, dan makna Esa pada sifat Allah itu ialah mustahil bagi Allah mempunyai juzu’ dan potongan anggota.
Dan ketahuilah… Bahwa Allah tidak berjisim, berbentuk dan tidak beranggota serta tidak bertempat krn yang bertempat itu adalah jisim, hal ini krn jisim adalah satu kumpulan yg tersusun.
Dan ketahuilah… Allah itu tidak berbentuk dan tidak tersusun.
Dalam hal ini Imam Syafii menolak fatwa sesat wahabi mujassimah yg menetapkan Arasy sebagai tempat Allah dan mengatakan bentuk Allah seperti bentuk Nabi Adam
3. IMAM HAMBALI
Tidak boleh mengatakan Allah bersentuhan dan berjumpa dg Arasy, krn Allah tidak berobah berobah dari satu keadaan kpd keadaan yg lain.
Hal ini krn Allah tidak terhubung oleh Arasy sebelum diciptakan Arasy dan juga tidak terhubung setelah diciptakan Arasy.
Dalam hal ini Imam Hambali menolak faham wahabi mujassimah yg mengatakan Allah berada di atas Arasy.
Kesimpulan seluruh IMAM MAZHAB 4 menolak penetapan tempat ran Arah bagi Allah krn saat menetapkan tempat dan Arah maka akan menjadi Jisim, dan JISIM ITU mustahil pada Allah Ta’ala.