Tidak mengagungkan dunia
Ditulis oleh Admin di/pada 31 Januari 2008
Ketika puteri Sayidina Husein bin Sayidina Syeikh Abubakar bin Salim yang tinggal di kota Inat datang menemui ayahnya dengan mengenakan gelang terbuat dari perak, wajah ayahnya langsung berubah merah. Perubahan wajah ini diketahui oleh puterinya, ia lantas bertanya kepada ayahnya, “Apa yang terjadi denganmu, wahai ayah?”
“Adakah wanita di kota ini yang memakai gelang seperti itu?” tanya ayahnya.
“Tidak.”
“Karena kau anak Husein lantas kau memakainya! Karena ayahmu memiliki uang dan harta yang sangat banyak lantas kau memakainya?! Kau hendak menimbulkan fitnah di kalangan wanita kota ini? Apakah kau hendak membuat setiap wanita datang menemui suami atau ayahnya dan berkata, ‘Aku ingin gelang yang terbuat dari perak.’ Kau pilih menyebarkan fitnah kepada masyarakat, atau menyebarkan rahmat? Kau ingin memberikan manfaat kepada masyarakat atau mencelakakan mereka?”
“Wahai ayah, aku menginginkan apa engkau inginkan,” jawab anaknya sambil menangis.
“Aku tidak ridho kepadamu sebelum kau hancurkan gelang itu di hadapanku sekarang juga.”
Ia pun segera menghancurkannya di hadapan ayahnya.
“Sekarang barulah kau puteri Husein. Kemarilah…”
[Dikutip dari Manhaj Dakwah, hal. 93-94, cetakan I, penerbit Putera Riyadi, Solo]